Buku ‘Neng Syafiyah’ Diluncurkan: Warisan Keteladanan Sang Penebar Ilmu dan Kasih Sayang

HUMANIORA – (16/5/2025) Dalam suasana penuh haru dan kekhidmatan, Ikatan Alumni Fakultas Humaniora (IKAFAHUMA) bekerjasama dengan Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, resmi meluncurkan buku “Neng Syafiyah: Teladan Cinta, Ilmu, dan Ketulusan”. Peluncuran buku ini digelar Jumat, 16 Mei 2025 di ruang teater Fakultas Humaniora, bertepatan dengan peringatan 40 hari wafatnya almarhumah Dr. Hj. Syafiyah, MA.—seorang tokoh perempuan inspiratif yang jejaknya membekas dalam dunia pendidikan, dakwah, dan kepemimpinan pesantren.

Baca juga:

Acara yang turut dirangkai dengan doa bersama ini dihadiri para ulama, tokoh masyarakat, dosen, santri, keluarga, serta kolega almarhumah. Kegiatan ini menjadi simbol penghormatan kolektif atas dedikasi dan keteladanan seorang tokoh perempuan yang tak hanya dihormati karena keilmuannya, tetapi juga karena ketulusan dan kepribadiannya yang bersahaja.

Buku “Neng Syafiyah: Teladan Cinta, Ilmu, dan Ketulusan” memuat 330 halaman yang merangkum perjalanan hidup Dr. Hj. Syafiyah, MA., dalam lintasan akademik, sosial, dan spiritual. Disusun oleh 61 kontributor dari berbagai latar belakang—mulai dari santri, kolega, dosen, hingga tokoh masyarakat—buku ini bukan sekadar biografi, tetapi juga sebuah mosaik kesaksian tentang sosok yang menghidupkan nilai-nilai Islam dengan keteladanan nyata dalam tutur, perilaku, dan pengabdian. Buku ini merupakan hasil kolaborasi IKAFAHUMA dengan Pondok Pesantren Al Hikmah Al Fathimiyyah Malang, dan menjadi simbol penghargaan atas nilai-nilai cinta, ilmu, dan ketulusan yang beliau wariskan.

Almarhumah dikenal sebagai figur yang memadukan peran sebagai akademisi, putri kiai, istri kiai, sekaligus ibu yang membimbing keluarga dalam tradisi keilmuan dan ketakwaan. Kesederhanaan, kelembutan dalam berinteraksi, serta konsistensinya dalam menanamkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, menjadikan sosoknya panutan bagi para perempuan muslim Indonesia. Dalam banyak testimoni yang termuat dalam buku ini, muncul citra kuat dari seorang ummul madrasah—bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, tak hanya dalam aspek intelektual, tapi juga spiritual dan moral.

Secara terpisah, Ketua IKAFAHUMA, Ahmad Faiz Wildan, SS, M.Sos., dmenyatakan bahwa buku ini adalah bentuk penghargaan atas kiprah almarhumah yang telah mewakafkan hidupnya dalam membimbing generasi muda, memajukan pendidikan, serta memperkuat nilai-nilai Islam moderat di tengah masyarakat. “Buku ini diharapkan menjadi sumber inspirasi yang menghidupkan kembali semangat cinta pada ilmu dan pengabdian, sebagaimana telah dicontohkan oleh almarhumah dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Faiz Wildan.

Tak hanya di lingkungan kampus, kontribusi almarhumah juga menjalar hingga pesantren. Ia dikenal sebagai penggerak perempuan pesantren yang menjunjung tinggi emansipasi dalam bingkai nilai-nilai Islam, serta aktif membina santriwati untuk menjadi pribadi tangguh, berilmu, dan berakhlak. Kepekaannya terhadap pendidikan berbasis kasih sayang dan adab, menjadikan pesantrennya sebagai ruang yang ramah dan mendidik, bukan hanya bagi para santri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

Penerbitan buku ini sekaligus menegaskan komitmen IKAFAHUMA dalam merawat memori akademik dan spiritual dari para tokoh yang telah berjasa. Lebih dari sekadar mengenang, peluncuran buku ini adalah ikhtiar untuk melanjutkan warisan intelektual dan keteladanan almarhumah agar tetap hidup dan menjadi cahaya bagi generasi yang akan datang.

Sebagaimana sosok yang dikenang dalam buku ini, “Neng Syafi” bukan sekadar nama, melainkan simbol cinta yang mendidik, ilmu yang menuntun, dan ketulusan yang menginspirasi. Sebuah warisan yang akan terus tumbuh di hati mereka yang pernah mengenal, belajar, dan tumbuh bersama keteladanan beliau. (ai)

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id