HUMANIORA – (20/5/2025) Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun tata kelola lembaga yang bersih, akuntabel, dan transparan, dengan menerima kunjungan Tim Penilai Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Selasa, 20 Mei 2025.
Baca juga:
- Thought-Leadership di Era Tantangan Global: Membaca Dunia, Memimpin dengan Gagasan
- Kuliah Eksklusif Humaniora I-MOVE: Perjumpaan Ilmiah Mahasiswa dengan Ekspert Internasional
Tim penilai yang terdiri dari Melia Fauziah, Nisa Hertina, dan Dessy Putri Ardian secara langsung melakukan asesmen di Laboratorium Bahasa lantai 2 Fakultas Humaniora. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya penilaian terhadap implementasi program Zona Integritas yang diinisiasi pemerintah sebagai strategi nasional reformasi birokrasi.
Dalam sesi pemaparan, Tim ZI Fakultas Humaniora menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam membangun budaya kerja yang berintegritas. Inovasi dalam pelayanan akademik, penerapan sistem transparansi dalam pengelolaan administrasi, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia menjadi fokus utama yang disampaikan tim fakultas.
Usai pemaparan Tim Zi Fakultas, Petugas Pengendali Teknis, Melia Fauziah, menyampaikan bahwa pembangunan Zona Integritas bertujuan untuk menertibkan sistem administrasi lembaga secara menyeluruh. “Zona Integritas akan membawa dampak jangka panjang yang sangat positif, terutama dalam menciptakan lembaga yang lebih baik dan akuntabel,” ujarnya.
Menurut Melia, berdasarkan data awal yang telah dikaji, Fakultas Humaniora UIN Malang dinilai telah memenuhi sejumlah indikator penting dalam program ZI, mulai dari tata kelola kelembagaan, pengelolaan sumber daya manusia, hingga kualitas layanan kepada mahasiswa dan masyarakat.
Penilaian berlangsung dalam suasana dialogis dan konstruktif. Tim penilai tidak hanya melakukan verifikasi terhadap data yang telah dikirim sebelumnya, namun juga menggali lebih dalam melalui diskusi intensif bersama tim pembangunan Zona Integritas Fakultas Humaniora. Di akhir kunjungan, Melia beserta tim menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan semangat perubahan yang terus digelorakan oleh fakultas ini.
“Langkah-langkah yang telah diambil Fakultas Humaniora sangat progresif dan layak dijadikan contoh. Upaya ini tentu menjadi bagian penting dalam membangun lembaga pendidikan tinggi yang berintegritas,” tambahnya.
Hasil penilaian ini selanjutnya akan dibawa ke dalam forum pleno Kementerian Agama sebagai dasar pengambilan keputusan penetapan status WBK.
Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol, menyambut baik proses penilaian ini sebagai bagian dari refleksi dan evaluasi diri lembaga. Ia menegaskan bahwa Fakultas Humaniora memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi yang nyata. “Kami berupaya memberikan pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan menjauhi segala bentuk praktik koruptif,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK) UIN Malang, Dr. Muhtar Hazawawi, M.Ag., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas semangat dan inovasi yang dimiliki oleh Fakultas Humaniora. Menurutnya, berbagai inisiatif yang telah dijalankan membuktikan adanya tekad dan potensi besar dalam menciptakan pelayanan prima yang berorientasi pada kepentingan publik.
“Semangat dan konsistensi Fakultas Humaniora merupakan cerminan dari arah perubahan yang dibutuhkan dalam membangun budaya kerja bersih dan berintegritas,” ujar Muhtar.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Satuan Pengawasan Internal (SPI), Dr. Fahrus Rozi, perwakilan bagian Organisasi dan Kepegawaian (OKH) universitas, serta seluruh Tim Pembangunan Zona Integritas Fakultas Humaniora. Kolaborasi lintas unit ini menjadi kekuatan utama dalam membangun sistem kelembagaan yang sehat dan terpercaya.
Melalui momentum ini, Fakultas Humaniora menunjukkan bahwa pencapaian Zona Integritas bukan sekadar formalitas administratif, melainkan cerminan dari komitmen moral dan institusional untuk memberikan pelayanan publik yang bermutu dan berkeadilan. Penilaian ZI-WBK menjadi pijakan strategis bagi fakultas dalam melanjutkan langkah-langkah reformasi birokrasi dan tata kelola yang semakin profesional. (al)