HUMANIORA – (25/7/2025) Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang secara resmi melepas keberangkatan mahasiswa peserta International Student Mobility and Academic Seminar in Humanities (I-SMASH) ke Thailand dalam sebuah seremoni pemberangkatan yang digelar di ruang dekanat, Jumat (25/7/2025). Program ini akan berlangsung selama 30 hari, dari Juli hingga Agustus 2025, dan menjadi tonggak penting dalam upaya internasionalisasi kampus.
Baca juga:
- Humaniora Berpartisipasi Aktif dalam Forum ADIA dan Konferensi Internasional 2025
- Keren! Mahasiswi Humaniora Raih Gelar Favorite Delegate dalam Youth International Volunteer 2025
Acara pemberangkatan dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan Fakultas Humaniora, antara lain Dekan Dr. M. Faisol, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Halimi, Wakil Dekan Bidang AUPK Dr. Muassomah, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan Dr. Galuh Nur Rohmah, koordinator lapangan, Ahmad Ridho, serta Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Peny Respati Yurisa. Sejumlah dosen dan 17 peserta I-SMASH 2024 turut hadir memberikan dukungan moril kepada delegasi mahasiswa yang akan menjalankan misi akademik dan budaya di Thailand.
Dalam sambutannya, Dr. M. Faisol menyampaikan bahwa I-SMASH bukan sekadar program pertukaran, melainkan ikhtiar membentuk generasi berwawasan global yang mampu menjembatani ilmu pengetahuan, budaya, dan nilai-nilai lokal dalam ranah internasional. Ia menegaskan pentingnya menjaga akhlak, etika, serta semangat kerja tim selama menjalankan tugas sebagai duta fakultas dan universitas.
“Kita membentuk wawasan secara global. Berpikirlah inklusif, tapi tetap punya pertahanan diri. Ini akan menjadi pengalaman terbaik, jika kalian mampu membangun tim yang kompak. Jangan lupakan etika dan komunikasi—itu adalah kunci,” ujar M Faisol di hadapan para peserta.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa para peserta I-SMASH tidak hanya bertugas untuk menyerap ilmu, tetapi juga membawa misi kebudayaan dan kearifan lokal Indonesia. Melalui interaksi dengan masyarakat dan lingkungan akademik di Thailand, mahasiswa diharapkan mampu mereproduksi pengetahuan dan pengalaman untuk kemudian diaplikasikan dalam konteks sosial di tanah air.
“I-SMASH adalah bagian dari ikhtiar kita mendorong mahasiswa menjadi insan berwawasan global—bukan lagi seperti katak dalam tempurung. Semoga ini menjadi pengalaman terbaik yang akan kalian kenang sepanjang hayat,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Ridho, koordinator lapangan, juga memberikan testimoninya. "Sebagai koordinator lapangan, saya berharap para peserta dapat menjaga semangat dan antusiasme sepanjang program. Ingatlah bahwa setiap pengalaman yang kalian peroleh di sana akan sangat berharga untuk masa depan kalian. Jangan ragu untuk bertanya dan belajar sebanyak mungkin," ujarnya.
Ahmad Ridho juga menegaskan bahwa seluruh tim di lapangan akan selalu siap memberikan dukungan dan bimbingan kepada para peserta selama program berlangsung. Ia berharap agar para peserta dapat manfaatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang:
“Program ini merupakan kesempatan emas untuk belajar dari perspektif internasional. Manfaatkan setiap seminar, diskusi, dan interaksi untuk memperluas wawasan akademis dan budaya kalian”, ujarnya.
Para peserta akan menjalankan tugas pengajaran dan pertukaran budaya di enam lokasi berbeda di Thailand, yaitu: 31/3, Phum Riang, Chaiya District, Surat Thani 84110, 93/1/3178, Tha Raeng, Ban Laem District, Phetchaburi 76110, Sakom, Chana District, Songkhla 90130, Ban Na, Chana District, Songkhla 90130, 76 On Nut 74 Yaek 2-5, Prawet, Bangkok 10250, dan Tha Sae, Tha Sae District, Chumphon 86140. Penempatan ini disesuaikan dengan kebutuhan mitra lokal dan memastikan keberagaman pengalaman bagi para peserta dalam menghadapi situasi lintas budaya dan akademik yang nyata.
Program I-SMASH telah menjadi andalan Fakultas Humaniora dalam upaya memperluas jejaring akademik internasional serta memperkuat kapasitas mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia global. Melalui program ini, peserta dibekali dengan kemampuan adaptasi lintas budaya, kolaborasi internasional, serta kecakapan akademik yang akan memperkaya perjalanan karier mereka ke depan.
Dengan penuh semangat dan harapan besar, Fakultas Humaniora memberangkatkan para mahasiswa terbaiknya. Mereka tidak hanya mewakili kampus, tetapi juga menjadi duta nilai-nilai kebudayaan, intelektualitas, dan integritas bangsa di pentas dunia. (al)
