Naufal Ardiansyah: Dunia Jurnalistik, Lapangan yang Terbuka Lebar

HUMANIORA – (14/7/2025) Sebagai jurnalis yang telah malang-melintang di berbagai platform media, dari cetak hingga daring, Naufal membagikan pengalaman riil tentang dunia kerja jurnalistik yang terbuka luas dan dinamis. Hal itu ia sampaikan dalam acara Yudisium dan Pelepasan Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 Senin, 14 Juli 2025 di ruang teater Fakultas Humaniora lantai 3.

Baca juga:

Dalam kesempatan tersebut, alumni Program Studi Sastra Inggris 2014 tersebut menguraikan bahwa dunia media hari ini bukan hanya tentang menulis berita, tetapi juga merangkum banyak profesi dan keahlian, seperti Reporter dan Editor, Fotografer dan Videografer, Content Creator berbasis berita, IT Media, HRD, Finance, dan Divisi Bisnis & Event, Media cetak, daring, TV, radio, hingga podcast, Humas baik di institusi pemerintah maupun swasta.

Menurutnya, jurnalisme modern telah berkembang menjadi ladang multidisipliner. Setiap mahasiswa yang memiliki keterampilan komunikasi, kepekaan sosial, dan semangat belajar yang tinggi bisa menempati peran di berbagai posisi media.

Menjawab pertanyaan klasik tentang “apa yang harus disiapkan untuk masuk dunia jurnalistik?”, Pria kelahiran Kota Bondowoso tersebut memberikan daftar sederhana namun krusial: kemampuan menulis dan riset, ketajaman dalam verifikasi dan fact-checking, serta yang paling penting, keberanian dan integritas moral.

“Tulislah sejak kuliah. Bangun portofolio kalian. Ikut pers kampus, kelola blog pribadi, kirim tulisan ke media komunitas. Jangan tunggu lulus untuk berkarya,” tegasnya.

Ia menambahkan, pengalaman magang di perusahaan media dapat menjadi batu loncatan penting. Selain membuka jaringan, magang juga menguji kesiapan dan memperkenalkan mahasiswa kepada ritme kerja dunia profesional yang sesungguhnya.

Mengakhiri pemaparannya, Naufal menekankan bahwa wartawan sejati adalah penjaga nurani publik. Tugas mereka bukan hanya melaporkan fakta, tetapi juga memperjuangkan kebenaran, mencerdaskan masyarakat, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan.

“Wartawan yang baik bukan hanya penulis yang hebat, tapi juga pembelajar yang tak pernah berhenti mencari tahu dan memahami. Jika kalian ingin dunia berubah, jadilah bagian dari suara yang membentuknya,” tutupnya dengan penuh semangat.

Paparan Naufal Ardiansyah pada kegiatan yudisium ini menjadi bekal moral dan intelektual bagi para calon sarjana Humaniora, bahwa ilmu dan gelar hanyalah pijakan awal untuk berkontribusi lebih besar di tengah masyarakat—baik sebagai jurnalis, pendidik, maupun pelaku perubahan sosial. (al)

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id