HUMANIORA – (26/6/2025) Upaya menumbuhkan empati sosial dan kepedulian terhadap sesama kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Melalui kolaborasi inspiratif dengan komunitas sosial Senyum Anak Nusantara (SAN) Malang, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Humaniora sukses menggelar kegiatan bertajuk “Seribu Senyum Anak x Sahabat Tangguh” pada Sabtu–Minggu, 31 Mei hingga 1 Juni 2025.
Baca juga:
- Kasubdit Ketenagaan Pendis Kemenag: Adab di Atas Ilmu Jadi Prinsip Layanan Publik
- 183 Mahasiswa Humaniora Jalani Sidang Skripsi Semester Genap 2024/2025
Mengusung tema “Membangun Asa, Ruang Bahagia”, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk nyata aksi sosial dan edukasi yang menyasar anak-anak di bawah naungan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang dan Panti Asuhan KH Mas Mansyur. Agenda ini tidak hanya sekadar kunjungan sosial, namun juga dirancang sebagai ruang bermain, motivasi, dan refleksi bersama.
Berbagai aktivitas interaktif, edukatif, dan hiburan mewarnai kegiatan selama dua hari tersebut, mulai dari sesi bermain kreatif, dongeng edukatif, motivasi diri, hingga persembahan seni dari relawan dan peserta. Setiap rangkaian acara bertujuan menumbuhkan kepercayaan diri, memperkuat semangat hidup, serta menciptakan kebahagiaan sederhana yang berdampak mendalam bagi para anak-anak penerima manfaat.
Salah satu panitia dari DEMA Fakultas Humaniora menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa dalam mewujudkan peran sosial kemanusiaan, sejalan dengan nilai-nilai humaniora yang selama ini menjadi landasan berpikir dan bergerak. “Kami ingin belajar langsung dari realitas sosial dan memberikan kontribusi nyata, meski sederhana. Kami percaya, perubahan bisa dimulai dari hal kecil, namun dengan hati yang besar,” ujarnya.
Tak hanya berdampak bagi anak-anak, kegiatan ini juga menjadi ruang pembelajaran yang berharga bagi seluruh panitia dan relawan yang terlibat. Menyapa langsung mereka yang membutuhkan, mendengar cerita mereka, dan memberikan ruang ekspresi bagi anak-anak adalah pengalaman yang mengasah empati dan kepekaan sosial generasi muda.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari sinergi yang lebih luas dan berkelanjutan. Baik SAN Malang maupun DEMA Fakultas Humaniora berharap bahwa semangat kepedulian, edukasi, dan kolaborasi yang telah ditanamkan dapat terus tumbuh dan menginspirasi gerakan sosial lainnya di masa mendatang.Melalui “Seribu Senyum Anak x Sahabat Tangguh”, ruang bahagia telah tercipta. Kini saatnya merawatnya, agar asa dan harapan itu terus menyala. (al)