HUMANIORA – (24/6/2025) Prinsip adab di atas ilmu menjadi prinsip utama dalam penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Hal itu disampaikan Kasubdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Aziz Hakim, M.H., dalam kegiatan Future Ready Staff Program yang digelar di ruang meeting lantai 2 Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (24/6).
Baca juga:
- 183 Mahasiswa Humaniora Jalani Sidang Skripsi Semester Genap 2024/2025
- Hadiri Raker UIN Maliki, Humaniora Siap Kawal Target Kinerja Tahun 2025
Di hadapan para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Humaniora, Muhammad Aziz juga menekankan integritas moral dan kepekaan dalam melayani masyarakat sebagai stakeholder utama. Menurutnya, kompetensi teknis dan profesional yang tinggi tidak akan bermakna tanpa dibarengi dengan sikap yang santun, pelayanan yang ramah, serta kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat.
“Adab harus lebih tinggi dari ilmu. Karena sehebat apapun kompetensi kita, jika tidak dibarengi dengan kepekaan dan penghormatan terhadap orang lain, maka kita belum sepenuhnya disebut pelayan publik,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PMU Beasiswa Indonesia Bangkit 2024 tersebut juga menekankan pentingnya memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat, khususnya bagi mahasiswa yang merupakan pusat layanan akademik di lingkungan perguruan tinggi. Menurutnya, tenaga kependidikan harus memiliki kesadaran penuh atas posisi dan tupoksinya, serta memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang sama pentingnya dengan dosen dalam mewujudkan layanan pendidikan yang unggul.
Tak hanya itu, ia juga mendorong para dosen dan tenaga kependidikan untuk tidak mengabaikan pengembangan karier. Namun ia menggarisbawahi bahwa pengembangan karier bukan hanya soal kenaikan jabatan, tetapi merupakan bagian dari proses pembelajaran dan penguatan kapasitas diri untuk memberikan layanan terbaik secara berkelanjutan.
Karena itu, ia mengajak seluruh tenaga kependidikan untuk menjaga prinsip pelayanan dengan adab, dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan prima. Hal ini, menurutnya, menjadi kunci dalam menjawab tantangan dunia kerja yang semakin dinamis, serta bagian dari ikhtiar menciptakan ekosistem pendidikan tinggi berbasis nilai dan pelayanan.
Kegiatan Future Ready Staff Program ini menjadi momen reflektif dan strategis untuk memperkuat peran tenaga pendidik dan kependidikan di Fakultas Humaniora, dalam mewujudkan pelayanan yang profesional, humanis, dan berorientasi masa depan. (al)