HUMANIORA – (23/2/2024) Dalam rangka memotivasi para mahasiswa yang akan memasuki fase pasca lulus kuliah, Fakultas Humaniora menghadirkan narasumber alumni Program Studi Sastra Inggris, Nur Indah Jazilah, M.A.. Alumni Program Sastra Inggris tahun 2014 ini memiliki pengalaman bekerja sebagai Associates Linguist, di Telus International yang merupakan perusahaan cabang Google yang berkantor di Jakarta, Indonesia, sejak tahun 2019.
Baca juga:
- 149 Mahasiswa Humaniora Ikuti Yudisium Semester Genap 2023/2024
- Menuju Puncak Prestasi, Kenali dan Terapkan Gaya Belajar Auditori Anda
Berbekal dari ilmu yang didapatkan selama kuliah, wanita kelahiran Malang tersebut berbagi pengalaman dan cerita inspiratifnya kepada para mahasiswa yudisium. Ia menuturkan pengalamannya sebagai anggota dari tim Pygmalion yang bekerja pada Natural Language Processing (NLP) baik di sisi Natural Language Understanding (NLU) maupun Natural Language Generation (NLG).
Sebagai seorang Associates Linguist, Nur Indah memaparkan bahwa tugas utama yang ia emban dalam perusahaan internasional tersebut adalah memastikan kualitas dan fungsionalitas layanan dengan metode Training Data untuk model Annotator atau Grammar Developer.
Sebagai seorang alumni Fakultas Humaniora yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang Sastra Inggris, Nur Indah memberikan perspektif unik tentang bagaimana ilmu yang diperolehnya selama masa studi dapat diaplikasikan dalam karir profesional.
Ia mengatakan, “Program studi yang berbasis keilmuan bahasa memiliki peluang yang besar untuk memanfaatkan ilmu tersebut di dunia kerja dan industri”.
Dalam kesempatan yang sama, ibu satu anak tersebut juga menggarisbawahi peran krusial teknologi yang akan menggantikan pekerjaan manusia. Menurutnya, beberapa perusahaan profesional di masa depan akan beralih ke penggunaan teknologi berbasis mesin.
“Spesialis dalam bidang seperti AI dan Machine Learning, serta Analis Bisnis Intelligence hari ini telah menjadi pengganti potensial untuk pekerjaan konvensional, termasuk teller bank, pegawai kantor terkait, petugas pos, kasir, dan petugas tiket”, ungkapnya.
Pernyataan tersebut menyoroti perubahan yang signifikan dalam kebutuhan tenaga kerja, di mana teknologi, terutama dalam bidang AI, Machine Learning, dan Analisis Bisnis Intelligence, menjadi semakin dominan.
Melihat fenomena ini, ia berpesan bahwa mahasiswa saat ini perlu memahami bahwa tantangan di dunia global semakin berkaitan dengan keterampilan teknologi yang tinggi. Kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memahami tren pekerjaan yang sedang berkembang menjadi penting agar dapat tetap relevan dan kompetitif di dunia kerja global yang terus berubah.
“Kesiapan mahasiswa dalam menghadapi masa depan pekerjaan harus mencakup pemahaman dan keterampilan dalam teknologi modern.”, tegasnya. [al]