HUMANIORA – (7/5/2023) Prestasi gemilang ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam ajang kompetisi nasional, The National Undergraduate Essay Competition (NUEC) tahun 2023. Kurniawan Agus Fiqih Budiman, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Humaniora semester dua, berhasil meraih juara II dalam even yang diadakan oleh BEM FIB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada 1 Mei 2023.
Baca juga:
- Humaniora Diskusikan Pengembangan Kelembagaan di Forum ADIA
- Presiden ADIA Buka Annual International Conference 2023 di UIN Imam Bonjol Padang
NUEC merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh BEM FIB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Pada tahun ini, NUEC mengusung tema "Challenging and Interesting Question on Being Different". Lomba esai ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang keberagaman dalam manusia, berbedanya cara berpikir untuk dunia yang lebih baik, dan perbedaan dalam idealisme pribadi.
Dalam even ini, Kurniawan Agus Fiqih Budiman mewakili tim Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan karya esainya yang berjudul "Left-Handedness: A Devotion toward a Common Ideal." Esai tersebut berhasil memperoleh perhatian dewan juri dan meraih total nilai 1000 poin.
Melalui esainya, Kurniawan menjelaskan hasil penelitiannya mengenai sinitralitas atau kidal. Penelitiannya mengungkapkan bahwa sekitar 10% populasi di dunia adalah orang kidal, namun sering kali mereka mendapatkan stereotipe yang kurang menguntungkan terutama di masyarakat, organisasi, dan dunia kerja.
Sebagai seorang yang juga kidal, Kurniawan melakukan analisis tentang sinergi antara komunitas "left-handed" dan "right-handed" dalam mencapai tujuan bersama demi kepentingan bersama. Ia menyoroti pengalaman empiris dan kajian riset yang diarsip oleh TED-Ed, Britania Raya dalam tulisannya.
Prestasi Kurniawan sebagai juara II dalam NUEC ini mengundang apresiasi dan kebanggaan dari pihak fakultas. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Galuh Nur Rohmah menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian tersebut.
"Prestasi Kurniawan Agus Fiqih Budiman merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki potensi dan keberanian untuk berkompetisi di tingkat nasional. Kami berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya dalam mengeksplorasi dan mengungkapkan gagasan mereka," ungkap Galuh.
Keberhasilan Kurniawan Agus Fiqih Budiman dalam NUEC ini menjadi cermin bahwa perbedaan bisa menjadi sumber kekuatan dan kemajuan jika dimanfaatkan dengan baik. Ia telah membuktikan bahwa sinitralitas tidak hanya menjadi identitas pribadi, tetapi juga memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Dalam esainya, Kurniawan mengajak pembaca untuk melihat perbedaan sebagai sebuah kekayaan dan peluang untuk belajar dari satu sama lain.
Prestasi Kurniawan ini juga memberikan sorotan pada pentingnya mendorong inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman di berbagai sektor kehidupan. Melalui karyanya, ia mengajak semua pihak untuk menghindari stereotipe negatif dan diskriminasi terhadap orang-orang kidal atau kelompok lain yang dianggap "berbeda".
Sekretaris Program Studi Sastra Inggris, M. Edy Toyyib, MA menyatakan bahwa keberhasilan Kurniawan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk menggali potensi mereka dan berani tampil dalam ajang kompetisi yang lebih luas. Ia juga mengapresiasi dedikasi dan kerja keras tim Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan dukungan penuh kepada Kurniawan dalam mengikuti NUEC.
Kurniawan Agus Fiqih Budiman sendiri merasa terharu dan bersyukur atas pencapaian ini. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga, dosen, dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan motivasi selama proses penulisan esai ini. Ia berharap karyanya dapat menjadi sumbangsih bagi pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghargai perbedaan dan menjalin kerjasama yang harmonis di tengah masyarakat yang beragam.
Diharapkan bahwa pencapaian Kurniawan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya untuk mengungkapkan pemikiran dan gagasan mereka melalui tulisan. NUEC dan ajang kompetisi serupa diharapkan dapat terus diselenggarakan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi mahasiswa dan mendorong kontribusi mereka dalam membangun masyarakat yang inklusif dan beradab. [ai]
