HUMANIORA - (29/5/2023) Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menyelenggarakan Workshop Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) pada Senin (29/5) di auditorium Fakultas Humaniora lantai tiga. Kegiatan ini bertujuan utama untuk membentuk karakter mahasiswa Fakultas Humaniora yang agamis, humanis, dan profesional.
Baca juga:
- Menulis Buku Anak Tidak Sesulit yang Dibayangkan: Tantangan dan Tips dari Penulis Cerita Anak Siti Masrifatul Fitriyah
- Expo Budaya, Sarana Baru Belajar Budaya dan Bahasa
Workshop yang diikuti oleh mahasiswa semester enam Fakultas Humaniora ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, Kiai Suid Hadi dan A. Shofi Ubaidillah, M.Pd. Dalam sesi mereka, kedua pemateri membahas tentang pentingnya membangun karakter dengan menggabungkan tiga kecerdasan sekaligus, yaitu Intelektual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ) seseorang.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Galuh Nur Rohmah, menyatakan bahwa kegiatan workshop ESQ ini merupakan bagian dari komitmen Fakultas Humaniora dalam mengembangkan karakter mahasiswa yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, humanis, dan profesional.
“Kami berharap melalui workshop ini, mahasiswa dapat mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual, berkarakter ulul albab, sehingga mampu menjadi insan kamil yang tangguh dan berkualitas dalam berbagai aspek kehidupan." harapnya.
Sementara itu, ketua pelaksana workshop ESQ, Tamim Mulloh, M. Pd. Secara terpisah mengatakan bahwa diselenggarakannya kegiatan ini dikhususkan bagi mahasiswa semester enam, dengan maksud memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual sebagai bekal mereka setelah lulus kuliah.
“Kami berharap melalui workshop ini, mahasiswa Fakultas Humaniora dapat mengasah kemampuan dalam memahami dan mengelola emosi dengan bijaksana, serta meningkatkan hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar”, ujarnya.
Dalam paparannya, pemateri pertama Kiai Suid Hadi berbagi wawasan tentang tantangan yang dihadapi generasi zaman sekarang. Selanjutnya, Kiai Suid juga memberikan perspektif tentang bagaimana memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajak peserta workshop untuk menjalin hubungan yang kuat dengan Tuhan, memperdalam pemahaman agama, dan mengamalkan nilai-nilai agamis dalam interaksi sosial.
Sementara itu, A. Shofi Ubaidillah, M.Pd, berfokus pada pencegahan diskriminasi melalui penguatan dan pengembangan kecerdasan emosional. Ia membahas pentingnya mengenali dan mengelola emosi secara sehat, membangun hubungan yang baik dengan orang lain, serta memahami pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan workshop yang dimoderatori oleh dosen Fakultas Humaniora, Whida Rositama, M. Hum. Dan Misbahus Surur, M. Pd. Ini berjalan dengan tertib dan lancar. Para peserta mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan antusias. [al]