Expo Budaya, Sarana Baru Belajar Budaya dan Bahasa

HUMANIORA – (26/5/2023) Kegiatan Humaniora Academic Expo 2023 masih berlangsung meriah di hari kedua (25/5). Berbagai macam lomba digelar di gedung Fakultas Humaniora lantai satu dan dua. Salah satu kategori lomba yang menarik perhatian pengunjung adalah stand expo budaya.

Baca juga:

Qexpo2

Sebagaimana di hari pertama, peserta expo budaya hari ke dua merupakan mahasiswa semester dua prodi Bahasa dan Sastra Arab dan Sastra Inggris. Para peserta berpakaian khas daerah, sembari menampilkan display produk budaya berupa makanan khas, latar sejarah, serta atribut budaya lainnya.

Sepanjang lorong lobi Fakultas Humaniora lantai satu, para mahasiswa menampilkan puluhan budaya lokal maupun internasional melalui stand-stand yang dirancang kreatif oleh masing-masing tim. Budaya lokal nusantara yang mereka tampilkan seperti Malang, Lamongan, Madura, NTB, Makassar, dan lain sebagainya. Sedangkan budaya internasional dapat ditemukan dalam berbagai stand yang mendisplay khazabah budaya Amerika dan berbagai negara Timur Tengah.

expo 222221q

Selain menampilkan ornamen budaya dan makahan khas, peserta lomba juga harus mempresentasikan budaya masing-masing di hadapan para juri. Hal itu juga termasuk cara mempromosikan produk yang ditawarkan menggunakan bahasa Inggris atau Arab.

Bertindak sebagai juri dalam kategori lomba ini adalah dosen BSA dan Sasing yang menilai peserta sesuai dengan prodinya. Adapun kriteria yang dinilai meliputi kreativitas, presentasi/performance, orisinalitas dan keserasian dengan tema.

Ketua pelaksana kegiatan Humaniora Academic Expo 2023, M. Anwar Mas’ady M.A. menyebutkan bahwa kategori lomba expo budaya diadakan atas dasar perlunya inovasi baru dalam pembelajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dalam lomba ini peserta bisa merasakan varian baru dalam mempelajari bahasa, terutama dalam hal kalam atau speaking dimana mereka harus melakukan presentasi sesuai dengan bahasa yang dipelajari di prodi masing-masing.

“Pasca pandemi kita dituntut banyak hal, semangat zaman akan selalu berubah, maka dari itu tantangan-tantangan ini coba kita uraikan sehingga kita punya uraian-uraian pembelajaran. Dari sana diketahui bahwa belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab itu bisa dengan berbagai macam cara loh, tidak harus diam di dalam kelas,” tuturnya.

Sementara itu, Cahya Rahmat, salah satu peserta expo budaya dari prodi Sastra Inggris mengaku antusias mempersiapkan lomba ini bersama timnya. Dalam kesempatan ini ia dan teman-temannya bisa lebih mengenal budaya dari berbagai daerah.

“Menyenangkan ada lomba ini, kita bisa mengenal budaya-budaya dari Indonesia sendiri. Misalnya kita yang kebagian daerah Makassar dan Lamongan, kita jadi lebih mengenal budaya dari sana. Saya harap lomba ini bisa terus dilanjutkan supaya kita  tidak gagap tentang budaya kita sendiri,” ujarnya saat diwawancarai tim Infopub Humaniora.  [ls]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id