Ikut Program DIMTARA CSSMoRA di Sulawesi Tenggara, Begini Kesan Mahasiswa Humaniora

HUMANIORA (30/5/2023) - Kegiatan Pengabdi Muda Nusantara (DIMTARA) yang diselenggarakan oleh Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) telah berakhir. Program yang diikuti oleh Penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementrian Agama Republik Indonesia tersebut dilaksanakan selama selama lima belas hari sejak 30 April hingga 15 Mei 2023.

Baca juga:

Erma Nur Fatimah, mahasiswa Program Studi Sastra Arab Fakultas Humaniora yang menjadi salah satu peserta kegiatan DIMTARA, berbagi pengalamannya dalam melaksanakan amanah program yang telah dibuat oleh CSSMoRA.

“Saya bersama 28 peserta pengabdian melaksanakan amanah pengabdian di Desa Mola Nelayan Bhakti, Wakatobi, Sulawesi Tenggara”, tuturnya saat diwawancara tim Infopub Fakultas Humaniora.

Mahasiswi asal Sebatik, Kalimantan Utara ini menyebutkan, bahwa bentuk program yang dilakukan dalam program DIMTARA beragam sesuai divisi masing-masing. Dalam program pengabdian tersebut, ia bersama kelompoknya tergabung dalam divisi lingkungan.

“Program yang kami laksanakan di antaranya sosialisasi pengolahan sampah, pembuatan plang indikator sampah, daur ulang botol plastik, Clean The Village, pembuatan tong sampah dari bahan bekas”, tuturnya.

Selain divisi lingkungan, Erma juga menerangkan bahwa terdapat juga divisi kesehatan yang bertugas melakukan pendampingan Posyandu remaja, Oral Health Screaning, Medical check up, PHBS, Posbindu PTM dan penyuluhan kesehatan, serta Visit Home Care.

Sementara divisi pendidikan melakukan program yang tak kalah pentingnya, yakni, pendampingan belajar mengaji, sosialisasi PBSB dan CSSMORA, DIMTARA competition, serta sanggar literasi”, imbuhnya.

Lebih lanjut, mahasisiwi Prodi BSA semester dua tersebut menuturkan bahwa dirinya tergabung dalam divisi lingkungan bersama rekan-rekan yang berasal dari berbagai belahan Indonesia, yakni Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Bogor, Riau, Kendari.

“Yang uniknya, salah satu rekan divisi saya ada yang kuliah di Jeddah dan jauh jauh datang untuk mengikuti kegiatan ini”, ujarnya.

Sementara para peserta yang terlibat dalam program ini berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Malang, Semarang, Bali, Bogor, Riau, Bangka Belitung, Kalimantan, Makassar, dan berbagai daerah lainnya.

Erma menilai program ini sangat bermanfaat, bagi dirinya sendiri juga untuk masyarakat sekitar. Menurutnya, berbagai program yang dilakukan dalam DIMTARA berorientasi untuk meningkatkan kesadaran pemuda tanah air terhadap pembangunan bangsa. Selain itu, program ini juga bertujuan menciptakan pemuda dan pemudi Indonesia yang mampu mengenal potensi lapangan, potensi diri dan menjalankan perannya untuk membangun Indonesia lebih maju.

“Program ini juga sangat membantu pemberdayaan pesantren dan masyarakat di daerah desa utamanya yang merupakan wilayah terdepan, terluar dan tertinggal”, imbuhnya.

Pengabdian di Sulawesi Tenggara membawa kesan yang positif bagi Erma. Ia menuturkan kesan selama tujuh hari di desa Mola Nelayan Bhakti. Menurutnya, momen pengabdian di Sulawesi tersebut merupakan moment-moment yang penuh pelajaran.

“Mungkin yang terlihat adalah kami (para volunteer) yang memberi pelajaran kepada mereka. Namun sejatinya, kamilah yang merasa diberikan pelajaran oleh mereka”, tegasnya.

Selain itu, ia juga mengaku benyak belajar dari anak-anak suku Bajo. “Dari anak-anak di sana saya makin mengerti bahwa rasa syukur adalah segalanya, bahwa apa yang diberikan Tuhan adalah lebih dari cukup, bahwa apa yang disediakan alam adalah hal yang harus dijaga”, tuturnya.

Ia menambahkan, “Pun dari mereka saya paham bahwa senyuman dapat meruntuhkan perbedaan budaya, renyahan tawa dapat mengalahkan perbedaan bahasa dan tatapan mata dapat menyampaikan pesan yang dalam”.

Satu pengalaman yang tak kalah penting, “Last but not least, sangat bersyukur bisa ketemu banyak orang baru dari berbagai daerah yang hebat di bidangnya masing masing. Saling bertukar cerita, pengalaman, dan pelajaran.”.

Terakhir, ia berharap bahwa dari pengalaman dan program yang telah ia lakukan bersama tim, ia berharap bisa menanam lebih banyak kebaikan dan memetik kebaikan itu sendiri nantinya.

“Semoga semakin banyak pemuda-pemudi Indonesia yang tergerak hatinya untuk saling membantu dan membahagiakan sesamanya”, pungkasnya. [ai]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id