Bahas Isu Ketimpangan Pendidikan, Mahasiswa Humaniora Torehkan Prestasi Internasional Lewat Publikasi Scopus

HUMANIORA – (11/7/2025) Syifa Amelia, mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, kembali mengharumkan nama kampus dengan capaian gemilang di kancah akademik internasional. Di bawah bimbingan Ribut Wahyudi, Ph.D., Syifa berhasil mempublikasikan artikel ilmiahnya di jurnal bereputasi internasional Language, Discourse & Society Vol. 13, No. 1(25), tahun 2025 (Q2 Scopus Indexed).

Baca juga:

Artikel berjudul ‘Disturbing disparity in education’: refugees’ self-positioning and resistance to barriers they face in Mexico tersebut membahas isu ketimpangan pendidikan bagi para pengungsi di Meksiko. Penelitian Syifa mengangkat pidato Adriana Figueredo Costero, seorang perwakilan pengungsi dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk menyoroti bagaimana bahasa menjadi alat tawar-menawar dan resistensi pengungsi terhadap berbagai hambatan sosial dan birokrasi.

Dengan pendekatan kualitatif, Syifa memadukan model tiga dimensi Norman Fairclough dan pendekatan linguistik fungsional sistemik Halliday untuk mengupas narasi dalam pidato tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kesenjangan pendidikan pengungsi dipicu oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, kesulitan administratif, serta sentimen publik yang negatif terhadap pengungsi.

Menariknya, penelitian ini juga menemukan bahwa forum internasional digunakan pengungsi sebagai ruang negosiasi dengan pemerintah dan masyarakat, sekaligus sebagai sarana membangun citra positif mereka sebagai pihak yang tangguh dan aktif memperjuangkan perubahan. Syifa menegaskan bahwa lewat pemilihan kata, sang pembicara berupaya menghapus stigma negatif yang selama ini melekat pada pengungsi.

Penelitian ini bukan hanya memperkaya khazanah teori linguistik terapan, tetapi juga menegaskan peran penting studi bahasa dalam membedah relasi wacana dan praktik sosial. Di balik capaian ini, Syifa berharap peneliti-peneliti muda Indonesia semakin termotivasi mengkaji isu-isu kemanusiaan global dengan pendekatan interdisipliner.

Menurut pembimbingnya, Ribut Wahyudi, Ph.D., publikasi ini membuktikan bahwa mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang mampu bersaing di tingkat internasional dengan gagasan-gagasan kritis yang berkontribusi pada diskursus global. “Ini juga bukti bahwa pendekatan linguistik kritis relevan untuk membuka perspektif baru pada isu sosial dan politik,” ujarnya.

Prestasi Syifa Amelia menjadi bukti nyata bahwa semangat kemanusiaan, ketajaman analisis, dan ketekunan riset dapat mengantarkan mahasiswa Indonesia menembus forum-forum akademik internasional yang bergengsi. Fakultas Humaniora pun berharap capaian ini memicu lahirnya riset-riset kritis lain yang bermanfaat bagi peradaban global. (al)

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id