HUMANIORA – (12/11/2024) Dema Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang sukses menggelar Festival Budaya bertema “Miara Kewicaknaan Budaya Ing Era Modern” di Home Teater. Acara yang digelar pada hari Senin 11 November 2024 ini mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa dan dosen, yang berbondong-bondong hadir untuk menyaksikan beragam pertunjukan budaya yang ditampilkan.
Baca juga:
- Ikhtiar Spiritual, Prodi BSA Dorong Mahasiswa Lulus Tepat Waktu Lewat Zawatha Bermunajat
- Tingkatkan Kualitas Kemahasiswaan, WD Bidang Kemahasiswaan Humaniora Ikuti Crash Program
Festival ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol, yang dalam sambutannya menyoroti tantangan serta peluang yang dihadirkan oleh era digital bagi kebudayaan tradisional. Dr. M. Faisol menyatakan bahwa era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman bagi eksistensi budaya asli apabila tidak diimbangi dengan usaha pelestarian yang kreatif. Namun, ia juga menekankan bahwa teknologi digital sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya secara lebih luas dan efektif.
“Digitalisasi memberikan tantangan, namun juga peluang bagi generasi muda untuk mengenalkan dan mengembangkan budaya lokal ke kancah global. Kreativitas dalam memanfaatkan media digital adalah kuncinya,” ujar Dr. M. Faisol. Beliau mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya sebagai penonton tetapi juga pelaku aktif dalam upaya pelestarian budaya melalui pendekatan inovatif yang relevan dengan zaman.
Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan seni, seperti tari tradisional, musik daerah, hingga pameran batik dan kerajinan tangan. Para peserta dan pengunjung dapat merasakan langsung kekayaan budaya nusantara dalam suasana yang meriah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menampilkan karya kreatif mereka dalam bentuk konten digital, yang ditampilkan melalui layar besar di panggung utama.
Dengan adanya acara ini, Dema Fakultas Humaniora berharap dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih peduli terhadap budaya lokal dan mampu menjawab tantangan era digital dengan kreativitas. “Festival Budaya ini juga menjadi bukti bahwa teknologi dan budaya dapat berjalan beriringan jika dikelola dengan baik, sehingga nilai-nilai tradisi dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi,” ujar perwakilan ketua Dema dalam sambutannya. [aii]