HUMANIORA – (3/3/2023) Menyelesaikan skripsi dengan cepat, tidaklah mudah bagi kebanyakan mahasiswa. Kurangnya ide, fokus, dan lingkungan yang tidak mendukung diduga turut menjadi alasan terganjalnya mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir yang mengantarkannya menyandang gelar sarjana. Menangkap potensi masalah ini, Program Studi Bahasa dan Sastra Arab menggelar kegiatan Mukhayyam Al-Bahts Al-Ilmy sesi ke-2 pada Jumat, 3 Maret 2023. Melalui kegiatan ini, mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab dalam waktu yang singkat dapat memperoleh judul skripsi, sebagai pintu utama pengerjaan tugas akhirnya.
Baca Juga:
Mukhayyam Al-Bahts Al-‘Ilmi Sarana Memperlancar Proses Penulisan Skripsi
COACHING SKRIPSI: Kawal Mahasiswa Semester Tua Selesaikan Tugas Akhir
Kegiatan ini dilaksanakan di Home Theater Fakultas Humaniora, dan diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan 2019 yang masih memiliki tanggungan SKS mata kuliah, khususnya yang belum memiliki judul skripsi. Kegiatan ini juga diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan 2019 yang sudah memiliki judul skripsi dan sedang mengerjakan proposal tetapi masih ada tanggungan SKS mata kuliah.
Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Dr. Abdul Basid, Sekteris Prodi Moh. Zawawi, M.Pd., serta dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab antara lain Dr. Muntaqim Al-Anshari dan Dien Nur Chotimah, M.Pd.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan trik-trik praktis dalam menemukan isu-isu terbaru di bidang kajian sastra dan bahasa, sumber kajian atau referensi, baik secara online maupun offline. Selain itu, mereka akan mendapatkan pengalaman tentang bagaimana menulis yang baik dengan mengikuti acuan template tugas akhir.
Dr. Abdul Basid selaku Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab dalam pembukaan acara tersebut menyampaikan bahwa semua mahasiswa mempunyai peluang lulus dengan cepat. Menurutnya, mahasiswa harus merasa gelisah, terutama yang berada pada semester kritis. Dengan merasa gelisah, diharapkan mahasiswa akan menempuh berbagai upaya untuk keluar dari kegelisahan tersebut.
"Kegelisahan setiap tahun pasti ada, orang yang cerdas harus orang yang gelisah, karena dengan gelisah seseorang akan menjadi kreatif sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran baru," ujar pria asal Kediri tersebut.
Lebih lanjut, Abdul Basid memberikan gambaran tentang penelitian dengan berbagai sudut pandang baru. Ia menekankan pentingnya mengupdate berbagai macam perspektif menggunakan teori-teori baru agar penelitian yang dilakukan mengandung unsur kebaruan.
Dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab tidak ada lagi yang terkendala lulus melebihi delapan semester, sehingga berpotensi menimbulkan masalah bagi dirinya dan Program Studi. [al]