Selamat, Mahasiswa Humaniora Raih Juara 1 Lomba Kaligrafi Nasional

HUMANIORA – (14/2/2023) Lagi, prestasi gemilang diperoleh mahasiswa dari Fakultas Humaniora. Ahmad Nur Hafidh, Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab berhasil meraih juara pertama lomba kaligrafi dalam Gebyar Miladyah Qur’ani yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahudin Pasuruan.

Baca juga:

Even perlombaan tingkat nasional ini mengusung tema “Menumbuh Kembangkan Seni Qur’ani Dilingkungan Perguruan Tinggi Sebagai Sinergi Tercapainya Kampus Unggul Bereputasi”. Even ini berlangsung sejak 17 Januari hingga 2 Februari 2023.

Dalam even yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini, terdapat beberapa macam kategori lomba, diantaranya MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an), MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an), dan MKQ (Musabaqoh Khottil Qur’an).

Saat diwawancarai Ahmad Nur Hafidh menyebutkan bahwa sebelumnya, Rabu 17 Januari 2023 telah digelar babak penyisihan secara online. Babak penyisihan diikuti oleh kurang lebih 30 peserta dalam lomba kaligrafi kontemporer ini. Sehingga menyisakan lima peserta untuk lanjut pada babak final.

“Sebelumnya, tanggal 17 Januari 2023 babak penyisihan diadakan secara daring. Diikuti sekitar kurang lebih 30 peserta dan menyisakan 5 peserta untuk lanjut ke babak final.”. Ungkapnya.

Berbicara tentang kriteria penilaian dalam lomba kaligrafi kontemporer ini, Hafidh sapaan akrabnya mengatakan kriteria dalam kaligrafi kontemporen ini mencakup keterbacaan tulisan, komposisi warna, kerapihan serta keindahan.

Mahasiswa asal Sidoarjo itu menambahkan jika sebelumnya ia juga pernah memenangkan lomba dalam kategori yang sama pada even lain di Jogjakarta. Namun, lomba sebelumnya sepenuhnya diselenggarakan secara online.

Selanjutnya, pada babak final, lomba diselenggarakan secara offline. Berbeda dengan babak penyisihan yang semua peserta harus menyiapkan segala keperluannya sendiri, pada babak ini panitia telah menyediakan kanvas untuk para peserta. Sehingga peserta hanya perlu menyiapkan alat lainnya, seperti kuas dan cat.

Pada babak final ini, ia kedapatan bagian menulis sebuah maqro’, “Wa Robbaka Fa Kabbir” yang membawanya pada kemenangan. Ia juga menyebut jika dalam babak final panitia hanya menyediakan kanvas saja, sehingga peserta harus menyediakan alat lainnya, seperti kuas, cat dan lain-lainnya sendiri.

“Kalau di babak penyisihan kan dilakukan secara online. Jadi semua alat-alatnya seperti kanvas, kuas, catnya itu harus dipersiapkan sendiri. Tapi, kalau di babak final ini, karena offline, panitia hanya menyediakan kanvasnya saja.” Imbuhnya diakhir sesi wawancara. [mas]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id