HUMANIORA - (28/12/2022) Terbitnya artikel mahasiswa Fakultas Humaniora di jurnal bereputasi sudah menjadi hal yang sering dapat disaksikan bersama. Kali ini, artikel yang merupakan bagian dari skripsi Rosabila Hardi Irfandina, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, terbit di jurnal bereputasi.
Rohmani Nur Indah adalah pembimbing yang mengarahkan Rosabila Hardi Irfandina dalam menyelesaikan skripsinya. Di bawah kreatifitas tangan Rohmani Nur Indah, bentuk artikel dari skripsi yang berjudul Speech Abnormality of The Schizophrenic Main Character in Fractured Novie akhirnya terbit pada jurnal CAAL: Critical Analisys on English Language and Literature Vol 4, No 1 (2022). https://doi.org/10.15575/call.v4i1.17496
Baca juga:
Temuan menarik yang ditunjukkan dalam artikel tersebut adalah bahwa ucapan skizofrenia, sebagaimana dalam film Fractured, mencakup delapan jenis kelainan bicara. Ini termasuk melemahnya tujuan, kelonggaran, logika aneh, kalimat aneh, pelestarian konsep, dan distraktibilitas. Gejala positif dan negatif skizofrenia, yang berdampak pada pikiran, bahasa, dan emosi, adalah dua gejala utama yang menyebabkan kelainan bicara. Ketika Ray Monroe membuat klaim menggunakan bahasa yang tidak logis dan tanpa bukti pendukung berdasarkan kenyataan dan mengembangkan logika yang aneh.
Temuan tersebut semakin menguatkan teori bahwa salah satu kesulitan utama pengidap skizofrenia adalah kemampuan untuk berkomunikasi dan mengekspresikan pemikirannya seperti orang pada umumnya karena beberapa gejala, seperti halusinasi dan delusi. Ini dapat mengakibatkan berbagai jenis kelainan bicara.
Sementara itu, Rohmani Nur Indah pada saat diwawancarai secara terpisah terkait proses publisnya artikel tersebut, mengatakan bahwa pendampingan skripsi mahasiswa agar dapat publis di jurnal bereputasi membutuhkan usaha yang cukup keras. Karena dalam proses pembimbingan dibutuhkan komunikasi yang intens, termasuk didalamnya proses bertukar pikiran mengenai gagasan terkait dengan obyek kajian.
“Memang kita butuh effort yang cukup ekstra. Tetapi anak-anak kita punya potensi yang luar biasa. Tinggal kita harus sabar dan meluangkan waktu yang cukup,” jelasnya. [ai]