HUMANIORA - (19/12/2022) Meski beberapa kegiatan sudah dimulai beberapa hari lalu, peringatan hari Bahasa Arab sedunia secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Galuh Nur Rochmah pada Senin 19 Desember 2022. Serangkaian kegiatan pun disuguhkan dan ditampilkan oleh civitas akademika Fakultas Humaniora. Namun bagaimana momen hari Bahasa Arab ini harus dimaknai?
Baca juga:
- Buah Implementasi Kurikulum OBE, Ratusan Buku Karya Civitas Humaniora Curi Perhatian Pengunjung
- Produk Kaligrafi Mahasiswa BSA, Kreasikan Seni Arab Kontemporer
Dalam sambutan pembukaan hari Bahasa Arab yang dimotori oleh Program Studi Bahasa Arab, Dr. Galuh Nur Rochmah selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama menjelaskan bahwa momen kegiatan hari Bahasa Arab kali ini seharusnya dapat menumbuhkan kompetensi interkultural mahasiswa khususnya, bahkan sivitas akademika Fakultas Humaniora pada umumnya.
Menurut Dr. Galuh Nur Rochmah, kita ini pada saat ini sebagai pembelajar bahasa menggunakan bahasa Indonesia dan saat yang sama sedang belajar bahasa arab. Keduanya harus kita tunjukkan. Dan konsekuwensi sebagai pembelajar belajar bahasa arab adalah kita harus memahami budaya Arab itu sendiri tanpa tercerabut dari akar budaya Indonesia.
"Ini menjadi momen untuk mengkoneksikan dua budaya, yaitu budaya arab dan budaya indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Galuh Nur Rochmah menjelaskan bahwa ketika kita sedang belajar bahasa Arab berarti kita sedang menumbuh-kembangkan dua budaya, yaitu Arab dan Indonesia. Karena itu, seorang pembelajar bahasa akan menjadi insan yang kompeten secara interkultural.
Kompetensi interkultural, masih menurut Dr. Galuh Nur Rochmah, diharapkan dapat membentuk pembelajar bahasa menjadi insan terbuka dan toleran, saling menghormati budaya lain tanpa ada judgment. Karena, bahasa yang kita hasilkan itu mencerminkan dari diri kita. [ai]