Kegiatan beberapa mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), khususnya para mahasiswa Guiding and Tourism ternyata tidak hanya fokus pada pembekalan materi saja yang diberikan di dalam kelas. Akan tetapi, mahasiswa dari mata kuliah profesi ini mempunyai kegiatan lain untuk mempraktekkan ilmu yang mereka dapat sebelum mengikuti program Praktek Kerja Lapangan Integratif, yang memang sudah menjadi program wajib fakultas. Mahasiswa angkatan 2009 ini mengaplikasikan ilmu guiding and tourismnya dalam kegiatan Islamic and Ecotourism beberapa minggu yang lalu, 10 Juni 2012.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa ini, sebenarnya sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya, sebelum mengikuti Ujian Akhir Semester. Akan tetapi, karena ada beberapa kendala, akhirnya kegiatan tour yang mengunjungi empat tempat ini bisa terlaksana. Menurut Ibu Dr. Kun Aniroh, selaku dosen pendamping mengatakan bahwasanya selain sebagai bentuk praktek, kegiatan ini juga merupakan tugas untuk Ujian Akhir Semester genap. “Setiap mahasiswa harus membuat laporan mengenai kegiatan yang telah mereka lakukan sesuai dengan tempat yang mereka handle,” terang dosen ayng akrab dipanggil Bu Kun ini.
Ada empat tempat yang telah dikunjungi oleh para mahasiswa tersebut, sebagaimana yang telah dikatakan Ahmad Ghulam al Aufa, selaku tour leader bahwasanya keempat tempat yang mereka kunjungi adalah tempat yang memang berbasis pada Islam, yaitu berupa Islamic Religious, bertempat di Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Religius UIN Maliki Malang, dan salah satu Pondok di di Singosari Malang. Dan tak lupa pula pada tempat berupa Ecotourism, yaitu sarang lebah dan kebun teh yang juga terletak di Singosari Malang. “Setiap tempat ada koordinatornya, dan mereka juga harus membuat laporan sesuai tempat,” jelas Ghulam.
Sebagai kunjungan pertama, para mahasiswa yang juga diikuti oleh beberapa mahasiswa profesi lain dan mahasiswa dari Universitas Merdeka ini langsung menuju ke Pondok, dan para mahasiswa diperkenalakan mengenai kegiatan yang dikaji dalam pondok tersebut, sejarah dan fungsi pondok, serta penghafalan kitab suci Al Quran. “Mereka memberikan metode khusus bagi para santri yang ingin menghafal Al Quran,” ungkap M. Victor Syafi’i, koordinator tempat tersebut. Selian itu, para mahasiswa juga berkunjung ke UKM Seni Religius (SR), dalam tempat yang dikoordinatori oleh Ihda Nihara Shofia tersebut, para mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai seni religius Islam yang digunakan oleh para anggota SR, salah satunya adalah berupa gambus.”Berhubung tempat yang terdekat adalah SR, jadi kita dahulukan object ini,” ujar mahasiswi asli Kudus ini. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan
Untuk tempat Ecotourism, para mahasiswa memilih kebun teh dan juga sarang lebah. Munurut M. Nashir Habibie, selaku koordinator object kebun teh mengungkapkan bahwasanya para mahasiswa diberikan penjelasan mengenai apa saja yang ada di kebun teh, berupa pabrik, cara memetik teh, serta tempat-tempat hiburan lainnya di kebun teh tersebut.”Selain kolam renang dan play ground, para mahasiswa juga diperkenankan untuk berwisata menggunakan kereta kelinci,” ujar mahasiswa asli Malang ini. Untuk peternakan sarang lebah, tidak berbeda jauh dengan beberapa kegiatan di kebun teh, para mahasiswa juga diberikan penjelasan tentang manfaat madu itu sendiri, serta bagaimana mnegetahui jenis-jenis lebah, serta cara membuat sarang lebah. “Kami di sini juga diberikan kesempatan untuk mencoba mencicipi rasa madu asli,” jelas Umi Lathifa, koordinator peternakan lebah.
Setelah mengikuti kegiatan tersebut, para mahasiswa diharapkan bisa menjadi guide yang baik, serta mengetahui bagaimana menjelaskan dan memperkenalakan tempat wisata kepada para pengunjung, baik berupa tempat, kesenian, serta budaya. “Kegiatan ini merupakan media yang bagus untuk praktek kita,” ujar Habibie, ketika ditemui beberapa hari yang lalu. Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk usaha untuk mengajari para mahasiswa menjadi guide yang interaktif. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, mereka bisa menyajikan tempat-tempat yang bagus,” papar Bu Kun. (rif)